Undefined Feelings
Malam minggu di penghujung bulan September. Kamu, yang kala itu dirundung duka. Aku, yang tak sengaja masuk ke dalamnya. Ada sejumlah perasaan tak terdefinisi, ada yang sesak di dada, ada yang jatuh tanpa diminta, ada pula yang masuk tanpa permisi Malam pertama kamu berduka, Mendung menyelimuti langit kota begitu pula di pelupuk mata. Ada yang menetes di pipi kiri, air mata. Ini lucu, aku tidak tahu mengapa air mata ini jatuh tanpa diminta. Tak bisa diam saja, aku mulai mencari tahu penyebabnya. Ku coba pandangi foto almarhum, tangis ini jatuh...lagi dan lagi. Selain belum pecaya, secara tidak langsung kita pernah bicara, aku ingat ia membuatku lebih bersyukur bersamamu. Ku tenangkan hati. Selesai. Mengering sudah. Tapi.... Bukan... Bukan itu penyebabnya. Ada yang sesak di dada, perasaanku belum tenang. Kadang air mata ini masih tumpah. Aku masih mencari tahu, namun kali ini bukan penyebabnya....melainkan kabarmu. apa kamu baik-baik saja? Wajar b